Sejarah Pulo Panyang




A.  Sejarah Gampong?

Nama Gampong Pulo Panyang terdiri dari 2 suku kata, yaitu : Pulo artinya Pulau dan Panyang

 artinya Panjang. Jadi Pulo Panyang dulunya adalah sebuah daerah yang luas wilayahnya

mencapai 3 x3 Km yang terdiri dari 3 dusun. Oleh sebab itu ketika wilayah

tersebut dijadian sebuah desa, maka diberilah nama Pulo Panyang menjadi

nama Gampong tersebut.

Dalam masa berkembangnya pemerintahan Gampong Pulo Panyang sejak era

pendudukan Hindia-Belanda hingga masa pemerintahan Republik Indonesia saat ini.

Gampong Pulo Panyang telah mengalami periode pemerintahan sebagai berikut:


1. Periode Tahun 1950-1979 dipimpin oleh Keuchik Muhammad Sulaiman

Keuchik Muhammad Sulaiman pada masa itu ditunjuk menjadi pemimpin

Gampong oleh 10 orang karena pada masa tersebut jumlah KK yang mendiami

daerah tersebut baru berjumlah 10 KK. Sistem yang dijalankan pada masa tersebut

berjalan tanpa pandang bulu, beliau sanggup mempersatukan berbagai unsur

masyarakat sehingga roda pemerintahan berjalan aman dan tentram. Pada akhir

Tahun 1979 masa pemerintahan beliau berakhir dan tidak dilanjutkan lagi karena

beliau sudah lanjut usia.


2. Periode Tahun 1979- 1995 dipimpin oleh Keuchik Abdullah Yasin

Keuchik Abdullah Yasin dulunya adalah sekretaris Desa pada masa

pemerintahan Keuchik Muhammad Sulaiman. Beliau terpilih menjadi Keuchik

dari hasil pemilihan umum yang diadakan di desa tersebut. Keuchik Abdullah

Yasin menggunakan pendekatan yang berbeda dari Keuchik periode sebelumnya ,sehingga beliau juga sangat diterima oleh masyarakat. Masa pemerintahan beliau

berakhir pada Tahun 1995 karena seluruh Keuchik diadakan peremajaan.


3. Periode Tahun 1995-2004 dipimpin oleh Keuchiek Abdullah M. Kasyah

Keuchik Abdullah M. Kasyah pun dulunya adalah sekretaris desa pada

masa pemerintahan Keuchik Abdullah Yasin. Beliau juga pemimpin yang sangat

diterima masyarakat Pulo Panyang, beliau memutuskan untuk mengundurkan diri

pada Tahun 2004 setelah memimpin Gampong Pulo Panyang selama 9 Tahun.


4. Periode Tahun 2004- 2010 di pimpin oleh Keuchiek M. Yunus Harun

Keuchik M. Yunus Harun atau yang lebih dikenal sebagai Ayah Noh

memegang pucuk pimpinan Gampong Pulo Panyang pada masa darurat Militer di

Aceh. Ayah Noh dipilih oleh masyarakat untuk memimpin Pulo Panyang untuk

menggantikan Keuchik Abdullah M. Kasyah yang mengundurkan diri.


5. Periode Tahun 2010- 2016 dipimpin oleh Keuchik Elvendi Yusuf

Keuchik Elvendi Yusuf dipilih oleh masyarakat dalam pemilihan

langsung, banyak kemajuan yang dibawa beliau sehingga Pulo Panyang sekarang

tidak lagi menjadi Gampong yang sangat tertinggal. Perubahan diberbagai sektor

dilakukannya untuk mengubah Gampong Pulo Panyang menjadi lebih baik.

Berbagai program pemerintah baik PNPM dan BKPG dimanfaatkan oleh beliau

dengan sebaik-baiknya untuk membangun Gampong Pulo Panyang sehingga

sekarang sudah banyak kemajuan baik sarana prasarana maupun kemajuan

dibidang perkebunan.


6. Periode Tahun 2016- Sekarang dipimpin oleh Keuechik M. Yunus.

Keuchik M. Yunus dipilih oleh masyarakat dalam pemilihan langsung.

banyak kemajuan yang dibawa beliau sehingga Pulo Panyang sekarang tidak lagi

menjadi Gampong yang sangat tertinggal. Perubahan diberbagai sektor

dilakukannya untuk mengubah Gampong Pulo Panyang menjadi lebih baik.

Berbagai program pemerintah seperti P3MD dimanfaat kan oleh beliau dengan

sebaik-baiknya untuk membangun Gampong Pulo Panyang sehingga sekarang

Sudah banyak kemajuan baik sarana prasarana maupun kemajuan dibidang

Pembangunan.


B. Sejarah Kepemimpinan Gampong

1. Muhammad Sulaiman Tahun 1950 - 1979

2. Abdullah Yasin Tahun 1979 - 1995

3. Abdullah M. Kasyah Tahun 1995 -2004

4. M. Yunus Harun Tahun 2004 -2010

5. Elvendi Yusuf Tahun 2010- 2016

6. M. Yunus Tahun 2016-2023





Pulo Panyang

Alamat
Dusun Peutuayah Gampong Pulo Panyang kode Pos. 24268
Phone
Telp. 0651 - 7554635, Fax. 0651 - 7554636
Email
[email protected]
Website
pulopanyang.sigapaceh.id

Kontak Kami

Silahkan Kirim Tanggapan Anda Mengenai Website ini atau Sistem Kami Saat Ini.

Total Pengunjung

13.972